KPI Ingin Klarifikasi Hari Tanoesoedibjo

TEMPO.CO , Jakarta:Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI), Ezky Suyanto mengatakan KPI akan memanggil memanggil Direktur Utama Media Nusantara Citra (MNC) Hari Tanoesoedibjo dan Direktur Utama PT MNC SkyVision, B. Roedijanto Tanoesoedibjo pada Selasa, 7 Mei 2013. “Kalau besok pukul 13.00 WIB itu masih tahap klarifikasi,” ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin, 6 Mei 2013.

Pemanggilan Hary Tanoe ini merupakan tindak lanjut pengaduan sejumlah lembaga seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Indonesia Media Watch serta laporan dari masyarakat terkait isi video rekaman yang menyatakan Hanura akan mendapatkan slot kampanye di RCTI Jawa Timur.

Ia menjelaskan klarifikasi ini belum bisa menjadi dasar KPI untuk memastikan MNC dan MNC SkyVision melanggar aturan. Namun, hasil klarifikasi akan dilanjutkan ke tahapan berikutnya. “Kami ada prosedur, setelah klarifikasi, hasilnya dibawa ke rapat pleno,” kata Ezky. Prosedur ini dilakukan berdasarkan Undang-Undang Penyiaran, Pedoman Perilaku Penyiaran (P3), dan Standar Program Siaran (SPS).

Pada rapat pleno, Ezky menjelaskan KPI akan mengundang beberapa stakeholder untuk mendiskusikan apakah ini termasuk pelanggaran atau bukan. “Karena ini berkaitan dengan Pemilu, kami mengundang Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, Dewan Pers, dan pihak yang mengadu,” ucapnya.

Ezki mengatakan KPI siap memberi sanksi jika memang nantinya terbukti ada pelanggaran terhadap pasal 36 ayat 4 UU Penyiaran. Pasal itu berbunyi “Isi siaran wajib dijaga netralitasnya dan tidak boleh mengutamakan kepentingan golongan tertentu.”  Sanksi administratif bisa berupa teguran 1 (terguran tertulis), teguran 2 (teguran lanjutan), pengurangan durasi atau penghentian sementara program yang menayangkan iklan tersebut. “Kita lihat nanti ya,” ujarnya.

KPI mengadakan rapat pleno setiap hari selasa, namun tidak menutup kemungkinan rapat pleno di adakan di hari lain. “Kalau urgent, habis klarifikasi bisa langsung pleno,” ucap Ezky.